(Solo)
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat saya ngerasa bahagia, dan itu tidak berkaitan dengan uang. Salah satunya adalah bertemu dengan orang, sekumpulan orang atau hal yang mampu menginspirasi.
Seperti saat ini. Atas kebaikan bos, saya diberi kesempatan mengikuti sebuah workshop yang difasilitasi oleh tim dari Bappeda Surakarta. Bukan workshopnya semata yang menginspirasi saya, namun beberapa orang yang saya temui disana.
Yang pertama adalah FX Hadi Rudyatmo, Wakil Walikota Surakarta. Kesan pertama yang terlintas di benak saya adalah dia birokrat yang bersahaja, blak-blakan, pokonya merakyat dan melayani banget lah. Dan hasilnya, dia mampu berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, hingga para PKL dan preman. Mungkin beliau bisa saya contoh kalo saya jadi walikota suatu saat (plis deh).
Yang kedua, saya sempat berkunjung ke ATMI (Akademi Teknik Mesin Indonesia) yang terafiliasi dengan Kolese Mikael. Sebagai sekolah tinggi kejuruan, pengelolaan ATMI saya nilai sudah profesional. Lulusannya sudah dikondisikan bekerja dalam industri dan dapat dipastikan terserap oleh industri. Sehingga kemungkinan menganggur atau sulit dapat kerja relatif kecil dibandingkan dengan lulusan PT lainnya. Yang jadi perhatian saya, mungkin dapat dibuat sekolah kejuruan dengan pengelolaan yang profesional dan bekerja sama dengan lembaga asing, serta terafiliasi dengan pesantren atau yayasan muslim. Uniknya, ATMI juga menampung pemuda-pemudi putus sekolah untuk melanjutkan studi di ATMI. Setelah lulus, pemuda-pemudi tersebut dapat ditampung di salah satu perusahaan milik ATMI.
Hal ketiga yang membuat saya senang dengan perjalanan ini adalah saya diberi kesempatan oleh salah satu bos untuk mengikuti workshop yang diselenggarakan USAid. Entah kenapa, saya menyukai kegiatan-kegiatan seperti itu. Berkomunikasi dengan orang-orang baru, terutama orang asing, menjadi tantangan tersendiri buat saya. Memacu keberanian saya untuk tampil dan berbicara, khususnya dalam bahasa asing, di sebuah forum internasional pula. Semoga saya dapat mengikutinya dengan baik.
Itulah beberapa kebaikan yang saya rasakan sekarang. Sedikitnya, hal tersebut akan mengurangi kesedihan-kesedihan yang menjadi nuansa beberapa artikel terakhir saya. Ayo... Stand Up.
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat saya ngerasa bahagia, dan itu tidak berkaitan dengan uang. Salah satunya adalah bertemu dengan orang, sekumpulan orang atau hal yang mampu menginspirasi.
Seperti saat ini. Atas kebaikan bos, saya diberi kesempatan mengikuti sebuah workshop yang difasilitasi oleh tim dari Bappeda Surakarta. Bukan workshopnya semata yang menginspirasi saya, namun beberapa orang yang saya temui disana.
Yang pertama adalah FX Hadi Rudyatmo, Wakil Walikota Surakarta. Kesan pertama yang terlintas di benak saya adalah dia birokrat yang bersahaja, blak-blakan, pokonya merakyat dan melayani banget lah. Dan hasilnya, dia mampu berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, hingga para PKL dan preman. Mungkin beliau bisa saya contoh kalo saya jadi walikota suatu saat (plis deh).
Yang kedua, saya sempat berkunjung ke ATMI (Akademi Teknik Mesin Indonesia) yang terafiliasi dengan Kolese Mikael. Sebagai sekolah tinggi kejuruan, pengelolaan ATMI saya nilai sudah profesional. Lulusannya sudah dikondisikan bekerja dalam industri dan dapat dipastikan terserap oleh industri. Sehingga kemungkinan menganggur atau sulit dapat kerja relatif kecil dibandingkan dengan lulusan PT lainnya. Yang jadi perhatian saya, mungkin dapat dibuat sekolah kejuruan dengan pengelolaan yang profesional dan bekerja sama dengan lembaga asing, serta terafiliasi dengan pesantren atau yayasan muslim. Uniknya, ATMI juga menampung pemuda-pemudi putus sekolah untuk melanjutkan studi di ATMI. Setelah lulus, pemuda-pemudi tersebut dapat ditampung di salah satu perusahaan milik ATMI.
Hal ketiga yang membuat saya senang dengan perjalanan ini adalah saya diberi kesempatan oleh salah satu bos untuk mengikuti workshop yang diselenggarakan USAid. Entah kenapa, saya menyukai kegiatan-kegiatan seperti itu. Berkomunikasi dengan orang-orang baru, terutama orang asing, menjadi tantangan tersendiri buat saya. Memacu keberanian saya untuk tampil dan berbicara, khususnya dalam bahasa asing, di sebuah forum internasional pula. Semoga saya dapat mengikutinya dengan baik.
Itulah beberapa kebaikan yang saya rasakan sekarang. Sedikitnya, hal tersebut akan mengurangi kesedihan-kesedihan yang menjadi nuansa beberapa artikel terakhir saya. Ayo... Stand Up.
No comments:
Post a Comment