Beberapa waktu lalu terjadi lagi sebuah insiden jatuhnya sebuah mobil dari pelataran parkir gedung bertingkat, tepatnya sebuah Sedan Accord meluncur jatuh dari lantai 8 Menara Jamsostek Jakarta. Kejadian semacam ini adalah yang ketiga kalinya sejak Januari 2007 yang menyebabkan tewasnya pengemudi/penumpang kendaraan yang jatuh.
Memperhatikan insiden-insiden tersebut, saya memiliki persepsi mengenai betapa rapuhnya konstruksi pagar di pelataran parkir gedung bertingkat. Walaupun sepintas gedung-gedung tersebut megah dan memiliki konstruksi yang kuat, namun tidak demikian dengan fasilitas parkirnya (entahlah dengan konstruksi pada bagian lainnya).
Dalam bayangan saya, pagar yang menjadi sarana penyelamatan bagi kendaraan yang parkir di gedung bertingkat, harus memiliki kriteria-kriteria berikut : kuat terhadap hantaman s/d 5 ton tanpa menimbulkan kerusakan yang akut atau menyebabkan kematian.
Berdasarkan kriteria tersebut, ide yang muncul adalah pagar di pelataran parkir gedung bertingkat yang berbahan karet. Karet bersifat lentur (fleksibel), tidak mudah patah/sobek sampai kekuatan tertentu dan memiliki daya dorong balik. Sebuah mobil yang menghantam pagar jaring karet akan mendorong pagar selama beberapa saat, namun kemudian balik terdorong berlawanan awah dengan arah hantam semula. Sehingga mobil yang menabrak pagar, akan terdorong lagi ke dalam jalur/area parkir. Risikonya adalah arah dorongan karet cenderung tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya tabrakan mobil dengan obyek disekitarnya.
Pagar berbahan karet tersebut baru sebuah ide yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Friday, January 25, 2008
Pagar Gedung Berbahan Karet
Labels:
Daily Life,
Innovation
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment